
Agen Statistik dan PKK Desa Karangwangun Lakukan Pendataan Pola Asuh dan Pendidikan Anak Sesuai Metadata dan GSBPM
Dalam rangka meningkatkan peran data sebagai dasar pembangunan desa, Agen Statistik Desa Karangwangun bersama PKK Desa Karangwangun melakukan kegiatan pendataan kesadaran orang tua terhadap pola asuh balita dan pendidikan anak usia sekolah dasar. Pendataan ini dilaksanakan mulai akhir Juli hingga awal Agustus 2025.
Kegiatan ini merujuk pada metadata standar nasional dan mengikuti siklus proses statistik berbasis GSBPM (Generic Statistical Business Process Model), yang bertujuan untuk menjamin kualitas, keterukuran, dan keterandalan data yang dikumpulkan.
Pendataan dilakukan secara langsung ke rumah-rumah warga oleh kader PKK dan Agen Statistik yang telah mendapatkan pelatihan sebelumnya. Data yang dikumpulkan meliputi informasi seputar pola asuh harian, dukungan pendidikan anak usia SD, serta tantangan orang tua dalam mendampingi tumbuh kembang anak.
Ketua PKK Desa Karangwangun Ibu Ike Rosiyana menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting untuk tidak hanya mendata, tapi juga membangun kesadaran orang tua akan peran strategis mereka.
“Kami ingin setiap keluarga sadar bahwa pola asuh yang baik adalah investasi jangka panjang untuk generasi unggul Karangwangun,” ujarnya.
Sementara itu, Agen Statistik Desa Karangwangun Saudara Yan Hardian dan Ade Wahyudi menambahkan bahwa semua tahapan, mulai dari perencanaan, pengumpulan, hingga pengolahan data, mengikuti standar GSBPM untuk menjamin keakuratan dan kebermanfaatan hasilnya.
“Dengan GSBPM, kami pastikan pendataan ini telah sesuai dengan GSBPM, itulah yang membuat kami yakin bahwa pendataan ini akan menghasilkan output berupa data yang berkualitas” jelasnya.
Kuwu Karangwangun, Bapak Taufik Islami, S.E., mendukung penuh kegiatan ini dan mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif.
“Pendataan ini adalah bagian dari pembangunan. Tanpa data, kita hanya menebak. Dengan data, kita melangkah pasti,” ungkapnya.
Hasil dari pendataan ini akan menjadi dasar dalam menyusun berbagai program desa yang menyasar keluarga dan anak, mulai dari penanganan stunting, penguatan pendidikan karakter, hingga peningkatan kapasitas orang tua dalam pengasuhan modern.

