
Setiap musim hujan, warga Desa Karangwangun selalu cemas. Air sering meluap, sawah terendam, rumah-rumah tergenang. Penyebab utamanya? Sungai di Karangwangun yang dikenal dengan nama Kali Bacin sudah terlalu dangkal akibat penumpukan lumpur atau sedimentasi selama bertahun-tahun.
Melihat kondisi ini, Kuwu Karangwangun, Taufik Islami, S.E., bergerak cepat. Bersama para petani dan masyarakat, beliau mengusulkan secara resmi kepada UPTD PSDA Cikeusik agar dilakukan pengangkatan sedimentasi Kali Bacin secepat mungkin.
"Kami tidak ingin terus-menerus terdampak banjir. Kali Bacin harus dibersihkan agar air bisa mengalir lancar dan tidak meluap ke sawah dan pemukiman warga," ujar Kuwu Taufik.
Sungai adalah berkah bagi desa. Tapi jika dibiarkan penuh lumpur, justru bisa membawa bencana. Saat hujan deras, air tak lagi bisa mengalir karena dasar sungai sudah dangkal. Akhirnya air meluap ke jalan, masuk ke rumah, dan merusak lahan pertanian.
Usulan ini tidak hanya datang dari pemerintah desa, tapi dari seluruh elemen masyarakat mulai dari RT, RW, hingga petani. Semua menyadari pentingnya menjaga sungai agar tetap bersih dan dalam. Diharapkan, pihak UPTD PSDA Cikeusik bisa segera menanggapi usulan ini dan menjadwalkan pengerukan sungai.
Ayo Rawat Lingkungan Kita!
Masalah sungai bukan hanya urusan pemerintah. Kita semua punya tanggung jawab. Jangan buang sampah ke sungai. Jangan biarkan saluran air tertutup. Rawat sungai seperti kita merawat rumah sendiri.
"Kalau kita jaga sungai hari ini, anak cucu kita akan menikmati manfaatnya di masa depan," tambah Kuwu Taufik.
Mari kita bersama-sama menjaga alam. Karena alam yang bersih, sungai yang lancar, dan lingkungan yang sehat adalah kunci desa Karangwangun yang aman, nyaman, dan sejahtera.
